Yen Kehilangan Kekuatan, USDJPY Kembali Mencoba Mendekati 142.00

Yen Kehilangan Kekuatan, USDJPY Kembali Mencoba Mendekati 142.00

Diperbarui • 2023-12-14

USDJPY terjerembab ke level terendah baru multi-bulan, melanjutkan penurunan tajam pada hari Kamis (14/12/2023). Ekspektasi pasar terhadap pivot kebijakan Bank of Japan mendorong yen Jepang menguat dan penurunan tajam dolar AS pasca pertemuan FOMC serta pernyataan Powell pasca pertemuan menyeret USDJPY ke level 140.94 di tengah meningkatnya sentimen terhadap aset berisiko.

Penguatan yen Jepang pada perdagangan hari ini, sedikit terganggu dan terpaksa memangkas sebagian kenaikan intraday yang kuat terhadap dolar AS dan membantu USDJPY menahan kelanjutan penurunan sesi kemarin dan memulihkan penurunan dari di bawah level 141,00, atau level terendah multi-bulan yang disentuh pada hari Kamis.

Meningkatnya sentimen pasar terhadap aset berisiko, didukung oleh pergeseran dovish Federal Reserve (Fed) dan harapan terhadap stimulus tambahan dari Tiongkok, menjadi faktor utama yang merusak kenaikan safe-haven yen yang memanfaatkan penurunan dolar AS pasca pertemuan Fed dan pernyataan ketua Fed, Jerome Powell.

Meskipun demikian, meningkatnya penerimaan pasar bahwa Bank of Japan (BoJ) segera keluar dari kebijakan suku bunga negatif, yang kemungkinan akan lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya oleh pasar, bahkan sebelum hasil pembicaraan tenaga kerja di perusahaan-perusahaan besar diketahui, berpotensi menjadi faktor yang mendukung kenaikan yen Jepang dan semakin melemahkan USDJPY.

Namun, sampai saat ini pemulihan moderat dolar berhasil mengangkat pasangan USDJPY mendekati angka 142,00 dari level terendah mingguannya di level 140.94 yang disentuh di perdagangan sesi Asia. Sementara itu, bank sentral AS mulai memberi sinyal akhir dari siklus pengetatannya pada pertemuan kebijakan terakhir Fed pada hari Rabu kemarin. Bank sentral AS itu, bahkan, mengisyaratkan setidaknya tiga kali penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada tahun 2024. Hal ini menyebabkan obligasi AS semakin terseok. Imbal hasil obligasi 10 tahun AS saat ini berada di 3,95%, melanjutkan penurunan dari 4,27 yang dicapai pada awal pekan ini.

Dengan kemungkinan the Fed menurunkan suku bunga, maka ini akan mempersempit selisih antara suku bunga the Fed dan BoJ. Imbasnya, peluang yen untuk menguat terhadap dolar AS terbuka lebar dan berpotensi membawa pasangan USDJPY turun menuju level 130.00. Namun, skenario masih panjang, dan perlu kehati-hatian sebelum mengkonfirmasi arah tren pasangan USDJPY akan bergerak, apakah telah membentuk titik terendah jangka pendek dan siap untuk kembali menguat.

Analisa Teknikal USDJPY

USDJPY 14122023.jpg

Pasangan USDJPY yang terseret oleh keputusan suku bunga the Fed dan sikap Jerome Powell yang menunjukkan nada Dovish, telah membawa USDJPY ke level terendah yang terakhir kali disentuh pada akhir Juli lalu. Penurunan tajam kemarin menyebabkan irisan Simple Moving Average (SMA)50 menembus ke bawah SMA100 yang mengindikasikan kelanjutan tren penurunan untuk jangka pendek hingga menengah. Artinya, kemungkinan besar USDJPY masih akan tertekan di sisa pekan ini. ini didukung oleh indikator Relative Strength Index yang berada di garis Oversold.

Penurunan lebih lanjut akan membawa USDJPY kembali menembus ke bawah level 141.00. Peluang SELL dapat dipertimbangkan pada level 141.46, dengan target profit di level 141.30/141.15. Namun, jika cukup kuat untuk melanjutkan pemulihannya, USDJPY berpotensi naik menuju level 142.00. Peluang BUY dapat dipertimbangkan pada level 141.75, dengan target profit di level 141.91/142.02

Mulai Trading Sekarang-2.png

Menyerupai

AUDUSD Berbias Bearish di Tengah Risk-Aversion
AUDUSD Berbias Bearish di Tengah Risk-Aversion

Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,

Data Ekonomi Australia Melemah, Seiring Melemahnya Inflasi
Data Ekonomi Australia Melemah, Seiring Melemahnya Inflasi

Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.

Berita terbaru

Sanggupkan Emas Berlama-lama di Puncak?
Sanggupkan Emas Berlama-lama di Puncak?

XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa

Sebagian Pasar Masih Libur, Yen Stabil di Bawah 152
Sebagian Pasar Masih Libur, Yen Stabil di Bawah 152

Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen. 

Deposit dengan sistem pembayaran bank lokal DI INDONESIA

Pemberitahuan pengumpulan data

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.

Ditelepon kembali

Manajer kami akan menghubungi Anda

Merubah nomor

Permintaan Anda diterima.

Manajer kami akan menghubungi Anda

Permintaan panggilan balik berikutnya untuk nomor telepon ini
akan tersedia setelah

Jika Anda memiliki masalah mendesak, silakan hubungi kami melalui
Live chat

Internal error. Silahkan coba lagi

Jangan buang waktu Anda – tetap awasi dampak NFP terhadap dolar dan raup profitnya!

Anda menggunakan versi browser lama Anda.

Perbarui ke versi terbaru atau coba yang lain untuk pengalaman trading yang lebih aman, lebih nyaman dan produktif.

Safari Chrome Firefox Opera